24 C
en

Marak nya pencurian kelapa sawit resah kan para petani di desa pekurun Lampung Utara.Krimsus polri Petani Sawit di Desa Pekurun Tengah Kecamatan Abung Pekurun, Kabupaten Lampung Utara, merasa resah atas aksi pencurian buah kelapa sawit yang kini marak terjadi. Aksi pencurian kelapa sawit milik warga tersebut, kerap dilakukan pada Siang hari dengan cara diegrek, didodos dan bahkan sampai menggunakan pisau. "Kami dibuat resah atas maraknya pencurian sawit ini. Padahal, kejadian ini sudah banyak yang melaporkan ke aparat penegak hukum (APH) dan Pemerintah Desa setempat. Namun, pelaku pencurian belum juga diketahui," kata salah seorang petani sawit warga Desa Pekurun, Okta Dinata kepada awak media , Senin (14/10/2024). Okta mengatakan, buah kelapa sawit miliknya yang berada di Desa Pekurun Tengah, Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara sering hilang. "Ketika biasannya sekali panen memperoleh hasil mencapai 3 ton, namun kali ini hasilnya berkurang, hanya dapat 2 ton," katanya. Parahnya lagi lanjut okta, pencuri itu tidak hanya buah masak yang digasak, buah yang masih mentah pun tak luput dicuri. "Ini dapat merusak batang sawit karena mentah pun di ambil sehingga membuat batang sawit stres dan memerlukan waktu 6 bulan lagi menunggunya agar buah sawit berbuah normal," ungkapnya. Untuk itu, tambah okta, kami meminta kepada pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat agar menindak tegas selaku usaha penampung lelesan lapak-lapak Kecil agar hanya membeli Sawit lelesan saja agar tidak mengundang pelaku pencurian buah sawit diatas pohon yang telah merugikan warga. "Kami minta kepada aparat penegak hukum agar segera bertindak, karena telah banyak warga yang dibuat resah atas aksi pencurian buah kelapa sawit ini," pungkasnya.

 Marak nya pencurian kelapa sawit resah kan para petani di desa pekurun



 Lampung Utara.Krimsus polri Petani Sawit di Desa Pekurun Tengah Kecamatan Abung Pekurun, Kabupaten Lampung Utara, merasa resah atas aksi pencurian buah kelapa sawit yang kini marak terjadi. Aksi pencurian kelapa sawit milik warga tersebut, kerap dilakukan pada Siang hari dengan cara diegrek, didodos dan bahkan sampai menggunakan pisau.


"Kami dibuat resah atas maraknya pencurian sawit ini. Padahal, kejadian ini sudah banyak yang melaporkan ke aparat penegak hukum (APH) dan Pemerintah Desa setempat. Namun, pelaku pencurian belum juga diketahui," kata salah seorang petani sawit warga Desa Pekurun, Okta Dinata kepada awak media , Senin (14/10/2024).


Okta mengatakan, buah kelapa sawit miliknya yang berada di Desa Pekurun Tengah, Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara sering hilang. "Ketika biasannya sekali panen memperoleh hasil mencapai 3 ton, namun kali ini hasilnya berkurang, hanya dapat 2 ton," katanya.


Parahnya lagi lanjut okta, pencuri itu tidak hanya buah masak yang digasak, buah yang masih mentah pun tak luput dicuri. "Ini dapat merusak batang sawit karena mentah pun di ambil sehingga membuat batang sawit stres dan memerlukan waktu 6 bulan lagi menunggunya agar buah sawit berbuah normal," ungkapnya.


Untuk itu, tambah okta, kami meminta kepada pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat agar menindak tegas selaku usaha penampung lelesan lapak-lapak Kecil agar hanya membeli Sawit lelesan saja agar tidak mengundang pelaku pencurian buah sawit diatas pohon yang telah merugikan warga. "Kami minta kepada aparat penegak hukum agar segera bertindak, karena telah banyak warga yang dibuat resah atas aksi pencurian buah kelapa sawit ini," pungkasnya.

Older Posts
Newer Posts