24 C
en

KONYOL" Wakasek Kesiswaan SMK Taruna Tunas Bangsa Tidak Tahu Jumlah Siswanya

 

Sukabumi - krimsuspolri.com - Rabu 22 Januari 2025, saya bersama seorang rekan berkunjung ke SMK Taruna Tunas Bangsa yang berlokasi di kecamatan Bantargadung, kabupaten Sukabumi.

Tujuan kami kesana untuk mencari bahan berita, barangkali ada suatu hal yang bisa kami publikasikan, misalnya saja seputar kegiatan siswa, pretasi sekolah, ataupun mungkin keluhan yang bisa kami publikasikan.

Sesampai di ruangan kantor kami bertemu dengan tiga orang staf disitu. Salah satunya bertanya, ingin ketemu siapa ya? Saya jawab, ingin ketemu kepala sekolah.  Dia bilang tunggu sebentar.

Tidak lama kemudian dia kembali dan bertanya, bapak dari mana? Saya jawab dari media. Lalu dia pergi lagi.

Tidak lama kemudian dia datang lagi dan mengatakan bahwa Kepsek tidak ada di tempat.

LUCU, BODOH dan sekaligus KONYOL, buat apa dia bolak balik melaporkan kedatangan Kami kalau memang Kepsek-nya tidak ada. Langsung saja bilang tidak ada.

Saya Tanya, kalau Wakasek-nya ada tidak? Orang tadi bilang kalau dirinya Wakasek bidang kesiswaan di sekolah tersebut yang belakangan ini di ketahui bernama Yuda.

Saat itu saya buka obrolan normatif saja bahkan hal paling umum dan sederhana. Saya tanya, berapa jumlah siswa di sekolah ini? Saya tidak menyangka kalau dia akan memberikan jawaban yang tidak kalah KONYOL dari kelakuannya tadi. 

Dia menjawab, saya tidak tahu, dan buat apa nanya jumlah siswa. Saya bilang, masa' seorang Wakasek bidang kesiswaan tidak tahu jumlah siswanya. Dia tidak menjawab dan pergi begitu saja.

Dari kejadian itu ada semacam asumsi liar dipikiran kami terhadap sikap dan pernyataan Wakasek bidang Kesiswaan yang tidak tahu jumlah siswa.

Asumsi liar Yang pertama, sebagai Wakasek dia terlalu bodoh sehingga  bersikap KONYOL dan tidak bisa mengingat jumlah siswa di sekolahnya.

Asumsi liar kedua, dia itu tidak bodoh, kalau bodoh mana bisa jadi Wakasek, hanya saja mungkin dia disuruh Kepsek untuk mengatakan bahwa Kepsek tidak ada, makanya bersikap kaku dan KONYOL.

Asumsi liar ketiga, kami menduga Wakasek sengaja merahasiakan jumlah siswa kepublik

untuk maksud tertentu. Mungkin saja jumlah yang ada berbeda dengan jumlah siswa yang dilaporkan, alias Mark up.

Dari ketiga asumsi liar diatas, ini rupanya yang paling masuk akal, makanya Wakasek enggan memberi tahu jumlah siswa karena takut ini terbongkar

Sekali lagi ini baru dugaan dan asumsi liar saya, mudah - mudahan, pihak sekolah mau memberikan klarifikasi terhadap kami.*Amud

Older Posts
Newer Posts