Dugaan adanya tindakan penggelembungan Murid di SMKS PARIWISATA INDONESIA SUKABUMI
Sukabumi, krimsuspolri.com - Diduga adanya Praktek penggelembungan Murid di SMKS PARIWISATA INDONESIA SUKABUMI.
Dugaan ini muncul setelah salah satu jurnalis melakukan investigasi dan menemukan sejumlah kejanggalan dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMKS pariwisata indonesia sukabumi, Endang Rohendi.,S.Pd.,M.M yang pernyataan nya sangat berbanding terbalik dengan data yang kami dapat dari laman Resmi Kemendikbud.go.id.
Masih dalam Raker Jurnalis Goto School, kami berkesempatan berkunjung ke Salah satu sekolah Swasta yakni SMKS Pariwisata indonesia Sukabumi yang berlokasi di Jl. Taman Rekreasi Cimelati No. Raya, Tenjoayu kec. Cicurug, kab. Sukabumi Jawa Barat. Jum'at, 14/03/2025.
Setibanya disekolah tersebut, awak media seakan sangat terkejut, Karena kami belum bertanya tiba tiba tiba ada seseorang laki-laki yang tidak diketahui namanya langsung melontarkan kata, "Bahwa sekolah ini lagi gk baik baik saja kang, jadi hampura we, " Tegasnya.
Tentunya kami sebagai jurnalis mendengar perkataan itu cukup dengan senyuman.
Singkat. Kami pun mulai duduk bersama di ruang Kantor TU sekolah tersebut. Dan mulai meminta Endang selaku kepala Sekolah bersedia di wawancarai oleh tim kami.
Singkatnya, Dari hasil wawancara, Endang menyebutkan "bahwa jumlah Murid di sekolah yang dipimpin nya sekitar 271 murid, serta beliau menambahkan, Ruang kelas hanya ada 15. Dan total Guru beserta tendik kisaran 22 orang.
Lalu, kemudian kami bandingkan dengan data yang kami bawa, ternyata data yang dikutip dari laman resmi dari kemendikbud Khusus untuk SMKS pariwisata indonesia sukabumi pada tanggal 10 Maret 2025, bahwa Jumlah Murid nya sebanyak 267, dan Guru beserta Tendik 25 orang, sedangkan Ruang kelas yang terdaftar di kemendikbud 18 RK. Belum perihal Masalah Perawatan Sekolah yang terlihat sangat tidak terurus.
Ditengah tengah wawancara kami dengan Endang, ada salah satu Pria bertato yang mengaku sebagai keluarga dari pemilik Yayasan Selalu memotong pembicaraan jurnalis dan Endang.
Tidak sampai disitu, hal yang paling konyol.
Seorang kepala Sekolah ketika diwawancarai oleh tim kami, beliau menyempatkan untuk mengambil Id Card Pers, yang dimana disitu beliau juga sebagai Wartawan.
Lanjutnya, Endang berkata masa jeruk makan jeruk sambil tersenyum tipis.
Sedangkan orang yang tidak di ketahui namanya itu terus berbicara bahwa Keadaan Sekolah SMKS Pariwisata indonesia sukabumi itu sedang tidak baik baik saja.
Dikarenakan masih banyak murid murid yang pada nunggak bayaran dan lain sebagainya ujarnya. Lanjut dia, kami sekolah Swasta bukan Negri yang di Subsidi Oleh Pemerintah. Jadi kalau tidak dari siswa dari mana. Pungkas nya.
Kami cukup senyum dan diam mendengar statment dari orang bertato tersebut.
Kembali Kepoko, Dari Penjelasan yang disampaikan Oleh Kepala Sekolah Endang Rohendi, S. P.d., M.M., perihal keterbukaan publik dan beberapa pertanyaan yang kami sampaikan kepada Endang. Sangat tidak sesuai dengan apa yang dia cerita kan. Dengan data yang ada di kami.
Menurut Kepala Sekolah SMKS PARIWISATA INDONESIA , Endang Rohendi, S. Pd.,M.M., Jumlah murid yang terdaftar disekolah SMKS PARIWISATA INDONESIA SUKABUMI berjumlah 271 keseluruhan, awalnya 267, berhubung ada Siswa pindahan yang belum di upgrade.
Tapi yang merasa ada dugaan penggelembungan Siswa itu, ketika Endang mengatakan Ruang kelas hanya ada 15, sedangkan di Progres kemendikbud.go.id sebanyak 18 Ruang kelas.
Kembali ke pria yang mengaku sebagai sodara yang punya yayasan, "Udah ada dua kali pengawas dari KCD yang selalu mengaudit.
Lalu kami berpamitan.
Adanya Dugaan Penggelembungan Siswa di sekolah tersebut, dengan tidak sesuai Jawaban Kepala Sekolah. Padahal sekolah tersebut baru mengupgrade pada tanggal 10 maret 2025 yang dikutip dari laman resmi kemendikbud. go. Id
Setelah Mendengar dan melihat hasil Wawancara Kami disekolah Wiyanto selalu Wartawan dari Reformasi Aktual menyampaikan "Kepada Instansi terkait Segera Periksa SMKS Pariwisata indonesia sukabumi. " /Tim*