Ramai Kabar Pengondisian Kain Seragam Sekolah, BCW Banyuwangi: Ini Ada Apa ?
KrimsusPolri.Com//BANYUWANGI - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Banyuwangi Corruption Watch (BCW) Banyuwangi, Jawa Timur, menyayangkan adanya kabar dugaan pengondisian kain serangam sekolah SMPN yang dilakukan oleh Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Masruri, ketua LSM BCW, Banyuwangi, kepada wartawan pada Sabtu, (19/4/2025).
"Kami sangat menyayangkan jika pengondisian kain seragam SMPN tahun 2025 itu benar adanya," katanya.
Menurut pria asal Kecamatan Sempu tersebut, Kabid SMP Dispendik Banyuwangi, tidak boleh melakukan pengondisian atau intervensi terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) soal pembelian atau pengadaan kain seragam sekolah.
"Jelas - jelas pihak sekolah saja tidak boleh melarang murid atau walimurid untuk beli kain di sekolah atau dimana saja. Lha kok ini justru ada kabar pengondisian sekolah harus mengambil kain disalah satu toko. Ini kan aneh dan ada apa ?," Ujar Masruri.
Kata Masruri, seharusnya Kabid SMP Dispendik Banyuwangi, tidak boleh melakukan itu. Kami menilai ini ada kong kalikong dibalik pengondisian pembelian kain seragam SMPN tahun 2025.
"Jangan mentang - mentang karena punya jabatan lalu seenaknya saja main perintah dan main intervensi," tegas Ketua LSM BCW Kabupaten Banyuwangi.
Dihadapan wartawan Masruri, meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Bupati Banyuwangi, untuk mengevaluasi kinerja Kabid SMP yang diduga telah melakukan pengondisian pembelian kain seragam sekolah.
"Bupati, dan Dispendik Banyuwangi harus mengevaluasi kembali kinerja bawahanya, jangan sampai nama Dispendik Banyuwangi tercemar dan tercoreng karena ulah oknum yang hanya mementingkan dirinya sendiri," ungkapnya.
"Akan kami telusuri, jika benar adanya pengondisian tersebut maka akan kita laporkan hal tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan Bupati Banyuwangi, serta Gubernur Jawa Timur hingga presiden Prabowo Subianto," imbuh Masruri, Ketua LSM BCW Banyuwangi, Jawa Timur.
(Jokam - 354)
